Albert Bandura
Brigita Wahyu Minarni, Lokana Firda Amrina, Jeanete Nenabu dan Dwi Mulyanto
UNY, 2016

Albert Bandura lahir pada tanggal 04 Desember 1925 di Mundare Northern Alberta Kanada. Sejak kecil hingga dewasa mendapatkan pendidikan disana. Pada tahun 1949 beliau mendapat pendidikan bidang Psikologi klinik di University of British Columbia hingga gelar Doktor. Beliau banyak terjun dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada nilai eksperimen.
Tahun 1981 Bandura bertemu dengan Robert Sears dan belajar tentang pengaruh keluarga dengan tingkah laku social dan proses identifikasi. Sejak saat itu Bandura mulai meneliti tentang agresi pembelajaran sosial dan Richard Walters murid pertamanya sebagai asistennya. Badura berpendapat, walaupun prinsip belajar cukup untuk menjelaskan dan meramalkan perubahan tingkah laku, prinsip itu harus memperhatikan dua fenomena penting yang diabaikan atau ditolak oleh paradigma behaviorisme. Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pemikiran, pemahaman dan evaluasi.
A.         Teori Pembelajaran Sosial
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitf dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Seorang psikolog terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri. Bobo Doll merupakan eksperimen terkenalnya mengenai anak-anak yang menirukan perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.
Teori kognitif sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura mengatakan bahwa factor sosial, kognitif dan pelaku merupakan peran penting dalam pembelajaran. Factor penting dalam ekspektasi atau penerimaan siswa untuk meraih keberhasilan. Sedangkan factor sosial mencakup pengamatan siswa terhadap perilaku orang tuanya. Menurut Bandura, ketika siswa belajar mereka dapat merepresentasikan atau mentransformasikan pengalaman secara kognitif. Beliau mengembangkan model deterministic resipkoral yang terdiri dari tiga factor utama yaitu perilaku, kognitif dan lingkungan.lingkungan mempengaruhi perilaku, perilaku mempengaruhi lingkungan dan factor kognitif mempengaruhi perilaku. Faktor kognitif mencakup ekspektasi, keyakinan strategi pemikiran dan kecerdasan.

B.          Efikasi Diri
Istilah efikasi diri pertama kali diperkenalkan oleh Bandura dalam Psychological Review nomor 84 tahun 1986. Bandura (1995) mengemukakan selfefficacy is "the belief in one’s capabilities to organize and execute the courses of action required to manage prospective situations". Pada intinya bahwa efikasi diri mengacu pada keyakinan sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau melakukan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
Keyakinan akan seluruh kemampuan ini meliputi kepercayaan diri, kemampuan menyesuaikan diri, kapasitas kognitif, kecerdasan dan kapasitas bertindak pada situasi yang penuh tekanan. Efikasi diri itu akan berkembang berangsur-angsur secara terus menerus seiring meningkatnya kemampuan dan bertambahnya pengalaman-pengalaman yang berkaitan. Bandura (1981) menyatakan bahwa efikasi diri merupakan sejumlah perkiraan tentang kemampuan yang dirasakan seseorang.
Tingginya efikasi diri yang dipersepsikan akan memotivasi individu secara kognitif untuk bertindak lebih tepat terarah, terutama apabila tujuan yang hendak dicapai merupakan tujuan yang jelas. Bandura mengistilahkan keyakinan seseorang bahwa dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan dalam suatu tugas. Pikiran individu terhadap efikasi diri menentukan seberapa besar usaha yang akan dicurahkan dan seberapa lama individu akan tetap bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Dapat disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan atau kemantapan individu memperkirakan kemampuan yang ada pada dirinya untuk melaksanakan tugas tertentu yang mencakup karakteristik tingkat kesulitan tugas (magnitude), luas bidang tugas (Generality) dan kemampuan keyakinan (strength). Bandura mengemukakan ada empat sumber penting yang digunakan individu dalam membentuk efikasi diri, 8 yaitu:
a.       Mastery experience (Pengalaman keberhasilan)
Keberhasilan yang sering didapatkan akan meningkatkan efikasi diri yang dimiliki seseorang, sedangkan kegagalan akan menurunkan efikasi dirinya. Apabila keberhasilan yang didapat seseorang lebih banyak karena faktor-faktor di luar dirinya, biasanya tidak akan membawa pengaruh terhadap peningkatan efikasi diri. Akan tetapi, jika keberhasilan tersebut didapatkan dengan melalui hambatan yang besar dan merupakan hasil perjuangannya sendiri, maka hal itu akan membawa pengaruh pada peningkatan efikasi dirinya.9
b.      Vicarious experience atau modeling (meniru)
Pengalaman keberhasilan orang lain yang memliki kemiripan dengan individu dalam mengerjakan suatu tugas biasanya akan meningkatkan efikasi diri seseorang dalam mengerjakan tugas yang sama. Efikasi diri tersebut didapat melalui social models yang biasanya terjadi pada diri seseorang yang kurang pengetahuan tentang kemampuan dirinya sehingga mendorong seseorang untuk melakukan modelling. Namun efikasi diri yang didapat tidak akan terlalu berpengaruh bila model yang diamati tidak memiliki kemiripan atau berbeda dengan model.
c.       Verbal persuasion (persuasi verbal)
Verbal persuasion (persuasi verbal) yaitu individu dapat bujukan atau sugesti untuk percaya bahwa ia dapat mengatasi masalah-masalah yang akan dihadapinya. Persuasi verbal ini dapat mengarahkan individu untuk berusaha lebih gigih untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. Akan tetapi efikasi diri yang tumbuh dengan metode ini biasanya tidak bertahan lama, apalagi kemudian individu mengalami peristiwa traumatis yang tidak menyenangkan.
d.      Physiological & emotional state
Kecemasan dan stres yang terjadi dalam diri seseorang ketika melakukan tugas sering diartikan sebagai suatu kegagalan. Pada umumnya seseorang cenderung akan mengharapkan keberhasilan dalam kondisi yang tidak diwarnai oleh ketegangan atau tidak merasakan adanya keluhan atau gangguan samatic lainnya. Efikasi diri biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat stres dan kecemasan sebaliknya efikasi diri yang rendah ditandai oleh tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pula. Sumber efikasi diri pada individu sealin yang telah disebutkan diatas, Atkinson mengatakan bahwa pendidikan juga menjadi sumber informasi efikasi diri seseorang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri menurut Albert Bandura yaitu :
1.       Sifat tugas yang dihadapi. Situasi-situasi atau jenis tugas tertentu menuntut kinerja yang lebih sulit dan berat daripada situasi tugas yang lain.
2.       Insentif eksternal. Insentif berupa hadiah (reward) yang diberikan oleh orang lain untuk merefleksikan keberhasilan seseorang dalam menguasai atau melaksanakan suatu tugas (competence contigen insetif). Misalnya pemberian pujian, materi, dan lainnya.
3.       Status atau peran individu dalam lingkungan derajat sosial seseorang mempengaruhi penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya.
4.       Informasi tentang kemampuan diri. Efikasi diri seseorang akan meningkat atau menurun jika ia mendapat informasi yang positif atau negatif tentang dirinya.

Fungsi-fungsi efikasi diri
Efikasi diri yang telah terbentuk akan mempengaruhi dan memberi fungsi pada aktifitas individu. Bandura menjelaskan tentang pengaruh dan fungsi tersebut, yaitu:
1.         Fungsi kognitif
Bandura menyebutkan bahwa pengaruh dari efikasi diri pada proses kognitif seseorang sangat bervariasi. Pertama, efikasi diri yang kuat akan mempengaruhi tujuan pribadinya. Semakin kuat efikasi diri, semakin tinggi tujuan yang ditetapkan oleh individu bagi dirinya sendiri dan yang memperkuat adalah komitmen individu terhadap tujuan tersebut. Individu dengan efikasi diri yang kuat akan mempunyai citacita yang tinggi, mengatur rencana dan berkomitmen pada dirinya untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua, individu dengan efikasi diri yang kuat akan mempengaruhi bagaimana individu tersebut menyiapkan langkahlangkah antisipasi bila usahanya yang pertama gagal dilakukan.
2.         Fungsi motivasi
Efikasi diri memainkan peranan penting dalam pengaturan motivasi diri. Sebagian besar motivasi manusia dibangkitkan secara kognitif. Individu memotivasi dirinya sendiri dan menuntut tindakantindakannya dengan menggunakan pemikiran-pemikiran tentang masa depan sehingga individu tersebut akan membentuk kepercayaan mengenai apa yang dapat dirinya lakukan.
3.         Fungsi efeksi
Efikasi diri akan mempunyai kemampuan coping individu dalam mengatasi besarnya stres dan depresi yang individu alami pada situasi yang sulit dan menekan, dan juga akan mempengaruhi tingkat motivasi individu tersebut.
4.         Fungsi selektif
Fungsi selektif akan mempengaruhi pemilihan aktivitas atau tujuan yang akan diambil oleh individu.

C.     Kesimpulan
Ø  Persamaan antara teori Vygotsky dan Albert Bandura bahwasannya mereka lebih menekankan pada aspek tingkah laku yang dipengaruhi oleh sosial dan lingkungan. Mereka beranggapan bahwa pembelajaran atau tingkah laku anak dipengaruhi oleh aspek lingkungan yang sebenarnya.
Ø  Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian dan penalaran yang melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan seperti berbahasa, system matematika dan lainnya. Ia juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil di dalam bidang-bidang tersebut.
Ø  Penekanan Vygotsky pada peran kebudayaan dan masyarakat di dalam perkembangan kognitif
Ø  Albert Bandura menghipotesiskan bahwa tingkah laku lingkungan dan kejadian-kejadian internal pada pembelajaran, mempengaruhi persepsi dan aksi adalah hubungan yang saling berpengaruh.





Referensi
Bandura, Albert and Dale H. Schunk, “Cultivating Competence, self efficacy and Intrinsic Interest Thugh Proximal Self Motivation”, Journal of Personality and Social Psychology, (Vol 41 No 3, 1981).
Bandura, Albert. Human Agency in Social Cognitive Theory Americans Psycologist”, Journal of Personality and Social Psycchology (vol. 44, No. 9, 1989).
Bandura, Albert, “Self-efficacy in Changing Societies”, (New York:Cambridge University press, 1995).
Cook, J. L., & Cook, G. (2005). Child development : principles & perspectives. Boston: Allyn & Bacon.
Langford, P. E. (2005). Vygotsky’s developmental and educational psychology. Madison Avenue, NY: Psychology Press.
Nixon ,D. & Aldwinckle .M.(2001) Exploring Child Development from Three to Six Years .Riverwood NSW :Social Science Press. [internet]. Dikases dari : https://goo.gl/vxM97i
Vygotsky, L. (1986). Thought and language (A. Kozulin Ed.). Cambridge, Massachusetts, London, England: The Massachusetts Institute of Technology.


Posting Komentar

 
Top