Ide sangat
berpotensial sekali, karena para filosof banyak yang berpendapat tentang ide.
Ide dibicarakan dari filosof pertama
sampai akhir zaman. Kalau dalam istilah jawa itu dinamakan cokro manggilingan.
Cokro itu melingkar, manggilingan itu berputar tapi berputarnya kedepan yaitu
yang ada dan yang mungkin ada. Kalau dalam bahasa Yunani disebut hermeneutika.
Apa yang menggelinding itu yaitu ada dan yang mungkin ada yaitu wadah dan isi.
Kalau wadah itu suami maka isi itu adalah istrinya. Begitu seterusnya. Kenapa
manggilingan? Karena disuruh atau tidak disuruh pasti menggelinding. Dan
manusia diberi akal budi supaya gelinding dan untuk menggelingdin maka difasilitasi
dengan teknologi. Didalam menggelinding ini menembus ruang dan waktu sehingga
menemukan dunianya masing-masing dan membentuk struktur sesuai pemikiran para filosof.
Kalau diintesifkan maka bisa digali sedalam-dalamnya dan dikembangkan
seluas-luasnya. Misalkan zaman Descartes atau permenides, lalu kezaman filosof
yang lain.
Filsafat itu
lebih cair daripada air. Karena ketika ditepuk air disamudera hindia maka
samudera atlantik pun ikut bergetar tergantung seberapa besar ketukannya. Ide
itu ialah konsep menurut psikologi. Secara pembelajaran menjadi pengertian.
Kenapa berubah rubah ? karena menembus ruang dan waktu.
Kedudukan ide
itu didalam struktur. Tidak ada struktur pun ada struktur. Strukturnya itu
berada pada pemikiran para filosof. Hidup itu semua berbasis pada kebenaran.
Ada kebenaran artis, ada kebenaran penjual, ada kebenaran pelajar. Maka kebenaran
tergantung pada posisi sehingga posisi menentukan makna kebenaran. Pidato pak
camat lebih indah dibanding pidato pak dukuh karena kedudukan pak camat lebih
tinggi daripada pak dukuh. Itulah epistemology. Segala sesuatu punya epistemology
sendiri-sendiri. Titik kontemporer muncul tokoh-tokohnya, masuk ke titik modern
muncul tokoh-tokohnya,. Sehingga harus diekstensikan dan kita memandang
struktur matematika itu sebagai struktur.
Hidup kita itu
selalu pada kedudukannya dan terletak pada kordinatnya. Bujur berapa dan
lintang berapa. Sehingga ketika hidup kita tidak sesuai dengan bujur atau
lintangnya maka hidup kita sedang berada dalam keadaan tidak sehat.
menulis timeline Ide seharusnya diletakkan
dibelakang. Tulisan ide ini fatamorgana seperti copy paste sehingga menimbulkan
keraguan bagi yang membaca. Kualitas tulisannya sama dengan kualitas anak SMP.
Tulisannya harus di sintesiskan sehingga lebih luas dan mendalam.
Ide itu awalnya
objek-objek pikir manusia yaitu filsafat alam yang berkaitan dengan benda alam.
Cenderung berlanjut ke metafisiknya, diintensifkan lagi bisa ide didalam
pikiran dan diluar pikiran. Didala, pikiran menjadi idealis dan seterusnya.
Dizaman modern
itu seperti apa. Apakah bisa masuk didalam hati dan perasaan bisa sebagai ide? Jalur
ideal dan realis ide harus dicantumkan dan ide didalam materi dan spiritual.
Penerapan ide dalam pendidikan juga dicantumkan. Hermenetika itu ialah ide yang
dijalankan sehingga belum terlihat secara berputar masih linear.
Hermenitika, cokro manggilingan,
maka ternyata saya menemukan memayu hayunning bawono ternyata yang berinteraksi
secara ontology. Wadah sabagai gustinya, isinya adalah kawulonya. Kalu gusti
adalah benda, semua sifat adalah kawulonya.
Jangan tergesa
memahu hayuning bawono. Karna bawon adalah sturuktur yang paling atas sebelum
kita melihat diri kita sendiri. Maka manunggaling gusti itu berbeda waktu berbeda
makna. Kebanyakna gusti itu duduk dijagad besar atau makrokosmos. Dan kawulo
dijagad kecil atau mikrokosmos. Makrokosmos kalau orang barat itu pikiran
sedangkan mikrokosmos adalah tindakan. Sedangkan ditimur, makrokosmosnya adalah
hati dan mikrokosmos adalah tindakan. Di timur,Makrokosmos itu aturan tuhan,
kitab suci. Sedangkan tindakan ialah kebaikan sesuai hati.
Nilai kebajikan
antara barat dan timur berbeda. Barat berada dalam pikiran sedangkan ditimur
pada hati. Hati dibarat tidak bisa dipakai untuk membangun dunia. Sehingga
mereka mengandalkan pikiran. Filsafat itu dirimu sendiri bukan menyalahkan
orang lain. Seterusnya setelah memahami jagad besar dan kecil, ditimur itu
jagad besar membuat sebuah konsep. Sedangkan tindakan melakukan apa yang dibuat
hati. Hati dan tindakan berada didalam cokro manggilingan. Dalam perputaran ada
karakteristiknya yaitu perputaran mengikuti pola panah, maju berkelanjutan,
tidak bisa berputar atau berbelok jadilah hedonis. Lainnya halnya dunia barat
untuk menuju ketimur ada tiga andalah yaitu menukik (metode saintifik), regular
(rasa syukur apda tuhan), mengembang (membangun hidup). Maka lokal genius
Yogyakarta menemukan lima yang disebut Watak putra pandawa. Watak putra pandawa
yaitu antasena itu saintifik, mencari ilmu sampai dasar laut. Digunakan
Antareja membuat terowongan di bawah bumi, Abimanyu seorang ksatria yang
tangguh berani menghadapi tantangan walaupun mati dalam peperangan. Dibawa terbang
oleh Gatutkaca membangun hidup ini yang mengembang dan ditangkap oleh Wisanggeni
yang cucu dari seorang dewa. Untuk bisa memayu hayyuning bawaono, Yogyakarta
harus bisa mengembangkan lima watak. Kalau lima watak sudah kena, dunia luar
bisa melihat ada sesuatu yang beda di Indonesia yaitu berada di Daerah Istimewa
Yogyakarta Karena yang memikirkannya. Sehingga dunia menjadi bertanya dan
mempelajari kasus yang ada di Indonesia. Indonesia menjadi model dari kekecauan
yang ada di Dunia. Indonesia di isi cokro manggilingannya, supaya bisa menjadi
panutan. Mulai dari tataran kelomok sendiri lalu kerjasama internasional.
Hidup bahagia
ialah belajar mengkaitkan segala sesuatu dan harus disertai daya dan upaya
untuk tidak terkait dengan pikiran orang lain
Akuntabilitas
pasti sustain. Cinta itu harus bisa dipercaya, agar bisa dipercaya harus
berkelanjutan. Salah satu agar dapat dipercaya itu terpublikasi dan sehat
hidupnya. Dalam rangka hidup sehat harus mengalir dari yang fisik sampai tidak
terlihat.
tes
BalasHapus