Perkuliahan hari ini
dimulai Jam 09.20-11.00 di kelas pmat D hari senin, 21 Maret 2016.
Ekstensi
itu dalam ruang dan waktu, dalam bidang waktu ialah timeline atau sesuai dengan
sejarah. Pada setiap titik dalam sejarah itu kita ruangkan. Ruang itu
keanekaragman dan dimensi. Ekstensi dan intensi dalam hal ini sesuai dengan
para filosof dan matematikawan dan para ilmuwan supaya kerja kita valid dan
akuntabel.
Sesuatu
yang akan jadi pembahasan ialah sesuatu yang ontologism yang tidak ada yang
lebih dalam darinya dari yang ada dan mungkin ada. Itu berada dipikiran kita. Kalau
berada didalam hati, ada yang lebih dalam lagi yaitu kuasa tuhan, yang lebih
luas lagi juga ada yaitu kuasa tuhan.
Kita mengambil unsure ontologisnya,
bagaimana caranya mengambil?
Ibarat
pohon jika kita mengambil dari bunga maka akan sulit untuk menyampai akar. Begitu sebaliknya, jika kita mengambil
akarnya akan mudah untuk mengambil bunganya. Karena sari-sari makanan itu
mengalir dari akar ke bunga. Kalau kita pikirkan, matematika itu adalah dahan,
kalau dalam filsafat, matematika diartikan sebagai ilmu bidang. Ilmu bidang itu
batasnya adalah Auguste comte. Karena semangat membangun dunia. Lebih baik
mengambil sebelum ilmu bidang yaitu filsafatnnya daripada satuan ontologisnya
yang akan anda transformasikan dan harus bisa diekstensikan keruang dan waktu.
Maka
ambil unsur satuan, satuan dari matematika agar bisa diekstensikan diruang dan
waktu. Cirri-ciri unsur dasar itu diambil dari istilahnya saja yaitu singular. Contoh
marsigit itu singular, tapi kalu secara antologi, marsigit itu dibagi menjadi 2
yaitu mar dan sigit. Pengetahuan itu ada yang tradisional dan modern. Pengecekan
unsur ontologism yaitu sejauh mana mengalirnya ekstensi ke timeline, lalu
dituntunnya para filosof dan kedalamannya. Lalu epistemology, etik dan
estetiknya. Itu semua dituntun pleh para filosof. Ilmu hipotecal analisis itu ialah ilmu ngawur
jadi tidak diperbolehkan.
Kalau
kita teliti apa yang kita lakukan tiap hari ialah simulasi dari kehidupan kita
sehari-hari dari ada dan yang mungkin ada. Sebutkan lah apa yang kita pikirkan
dalam hidup kita sekarang lalu dikaitkan dengan timeline dan pemikiran para
filsof termasuk pembelajaran matematika. Contohnya cinta, cinta itu sudah ada
sejak zaman nabi adam. Tergantung bagaimana kita memaknai cinta tersebut lalu
kita transformasikan. Bisa dari kata benda atau kata sifat ataupun melalui
pikiran. Belum ada sesuatu yang mengarah
ke pikiran. Padahal pikiran sangat penting sekali. Kita bisa memikirkan sesuatu
lalu dikaitkan dengan pemikiran para filosof.. kita buat sesuai sistematika,
minimal sistematikanya timeline. Timelinenya dimulai dari zaman yunani. Lalu kita
arahkan ke filsafat secara komprehensif,, mengalir dan terus mengalir menembus
ruang dan waktu. Menembus ruang dan waktunya itu dimulai dari zaman kegelapan
yang didominasi oleh gereja. Lalu masuk ke zaman pencerahan yaitu Descartes dan
david huke lalu masuk ke zaman modern dan sampai ke zaman aguste comte.
Sekarang
bagaimana orang berpikir dizaman sekarang dan zaman dulu? Mulai dari capitalism,
liberalism dan sebagianya. Lalu kita cari orang yang berbicara tersebut, bicara
apa dan bagaimana penggunaanya. Sehingga ketika kita berada didalam kelas, apa
yang kita pikirkan untuk diajarkan dan apa yang siswa pikirkan. Itu yang
menjadi pembahasan kita. Kalau kita lengkapi dengan refrensi maka sudah jadi
tugas membuat refleksi tersebut. Refleksi itu kita membuat mengalir, sesuai
dengan diagram yang ada. Kalau dalam bahasa jawa itu dinamakan Cokro manggilingan.
Cokro itu berputar dan manggilingan itu menggelinding. Menggelinding itu karena
bundar. Itulah kodrat manusia yaitu meniru sifat bumi mengelilingi matahari,
jadi ini simulasi hidup kita. Secara umum filsafat, secara khusus matematika
dan secara lebih khusus yaitu pendidikan matematika. Dalam hidup kita misalnya,
di Indonesia itu monodualisme. Mono itu esa dan dualism itu adalah aku dan
rakyatnya. Jadi secara umum pancasila itu monodualisme. Apapun persoalan kalau
sudah dibiasakan akan mengalir. Dengan mengalir itu kita harus bisa mensyukuri
apa yang ada saat ini. Cokro manggilingan didalam filsafat itu dinamakan
hermenitika. Maka ontologism dari belajar adalah hermenitika, interaksi antara
guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan
matematika, interaksi antara ada dan mungkin ada didalam pembelajaran
matematika. Sehingga kalau dalam islam dinamakan silaturahim karena dengan
silaturahim mendapatkan ilmu, mendapatkan pengalaman, mendapatkan persaudaraan,
mendapatkan pahala.
Contoh
sejarah Fibonacci dan bukti empirisnya, ini terlalu kompleks dan struktur yang
sangat kokoh. Seharusnya sejarah itu sendiri, Fibonacci itu sendiri, bukti itu
sendiri dan empiris itu sendiri. Yang menjadi masalah dalam filsafat itu adalah
objeknya. Tugas dari saya ialah ganti tugas itu bisa dari kata sifat, kata
benda, atau yang lain. Itu semuanya kalau diekstensikan sama saja kita telah
mengungkap kebenaran. Maka semua orang pada akhirnya terdiri dari golongan
manusia yang ditandai dengan kebenaran-kebenarannya masing masing. Ada yang kebenarannya pada tuhan namanya
spiritualisme. Ada yang kebenarannya pada harta namanya kapitalisme,. Ada yang
kebenarannya pada pengalaman namanya empirisme. Ada yang kebenarannya pada
benda yaitu materialism. Isme-isme ini kalau kita sebutkan maka akan menjadi
semilyar pangkat semilyar.
Posting Komentar